Sabtu, 02 April 2011

Dietku Sukses


Awal Desember tahun lalu aku mulai bersahabat dengan rasa lapar dan berperang melawan nafsu makan ( lapar emosi bukan lapar jasmani). Kumulai berkomitmen pada diri sendiri untuk menurunkan berat badan minimal mencapai standar kesehatan, syukur-syukur mendekati ideal, he..he…Karena setelah aku ngaca, baru aku sadari bahwa yang dibilang orang itu betul :Tubuh gembrot jueleek banget, terbukti pakai baju model apapun nggak pernah terlihat cantik dan ( ini repotnya ) rasanya gerah terus jadi pengin lepas baju, nah lho..

Kumulai hariku dengan jogging melewati tiga kampung usai subuhan (bayangin jalan masih sepi, sendirian lagi) selama 30 menit, terus nyiapin sarapan pagi buat anak dan suami, nyuci, nyiapin seragam sekolah anak, bersih- besih rumah de-el-el sampai pukul 07.00 saat semua penghuni rumah menuju tempat kegiatannya masing- masing. Karena aku masuknya jam 07.30 jadi aku yang terakhir meninggalkan rumah. Sebelum berangkat sarapan dulu ah….. jangan dibayangin sarapanku berupa nasi atau roti ya.
Setiap hari hanya sekali mengkonsumsi karbohidrat yaitu  pada saat makan siang, itupun separo dari porsi sebelumnya, berupa nasi, sayur, lauk plus buah  dan setengah gelas teh rosela tanpa gula. Sarapan paginya hanya beberapa potong pepaya atau pisang plus sumber protein lain yang jumlahnya terbatas. Terus malam hari sama dengan sarapan pagi cuma porsinya dikurangi. Jelasnya jumlah kalori yang masuk,pagi tidak lebih dari 300 kalori, siang 1300 kalori dan malam 200kalori.Aku ngemil hanya berupa buah dan memperbanyak minum air putihl( kata para ahli, air bisa meneteralisir lemak).Makanan berlemak,minyak, umbi-umbian ,good bye….
Alhamdulillah dalam waktu 4 bulan berat badanku yang semula 84 kg turun menjadi 62 kg, hitung sendiri berapa kg turunnya. Wuih… berhasil,  syukur tak terhingga karena tanpa campur tangan-Nya mustahil usahaku berhasil. Yang perlu diingat, “mengurangi bukan berarti menghilangkan dan mengatur berarti membatasi,” paham kan? Bukankah ajaran berdiet itu sebetulnya sudah diisyaratkan Rasulullah sejak dulu? Nyatanya ada anjuran:” 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk air dan 1/3 untuk udara.” Alangkah bodohnya kalau kita tidak tanggap terhadap  kebutuhan tubuh kita, bagaimanapun juga perut bukan tempat sampah. Coba sejak dulu aku amalkan, makan setelah lapar dan berhenti sebelum kenyang, Insyaallah tubuh akan tetap sehat dan penampilan tetap menarik di mata suami, kan? Karena sebetulnya sumber dari segala penyakit adalah akibat menumpuk segala jenis makanan ke dalam perut.
Nah itu pengalaman nyataku, pengen berbagi atau coment ? Kutunggu ya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar