Senin, 16 Januari 2012

Pembentukan Karakter Anak Melalui Pendidikan Islami


Tidak cukup dengan memberi instruksi pada anak, pendidikan anak yang benar dan sempurna harus diperhatikan pula bagaimana kita sebagai orang tua memberikan contoh konkrit atas perilaku di dalam berkehidupan sehari-hari mulai dari bangun hingga tidur lagi.

Berdasarkan tanggung jawabnya sebagai pemimpin di rumah, orang tua terutama ibu harus mengajarkan pendidikan Islami yang benar meliputi dasar-dasar,sarana-sarana syar’i dan tujuan-tujuan mulianya. Mendidik mereka dengan akidah Islamiyah yang benar untuk  berakhlak mulia dan bersikap istiqomah agar kelak menjadi pribadi tangguh yang tidak plin plan akan pendiriann dan sikapnya.

Tentang  aqidah Islamiyah, anak-anak dididik dengan ushul iman dan rukun Islam yang lima semampunya dan dengan azzam yang benar.

Islam tidak muncul dalam ruang hampa, tetapi di tengah-tengah kondisi sosial yang penuh pertentangan antarlapisan sosial, kejumudan berpikir dan kekacauan alam pikiran terutama mengenal hubungan individu dan penciptanya. Kondisi seperti itu berdampak pada tingkah laku sehari-hari .

Tujuan pendidikan Islami yaitu tercapainya kesempurnaan insani. Hal ini bisa direalisaikan dengan pendekatan diri kepada Allah dan hubungan terus menerus antara individu dan penciptanya.

Pengajaran dan keteladanan merupakan merupakan methode azazi bagi terbentuknya keutamaan dan akhlak. Prinsip ini terlihat dari perilaku Rasulullah SAW Yang bernilai edukatif akhlaki. Allah memerintahkan meneladaninya , yakni melakukan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang.

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (Q.s. Al- Ahzab, 33:21)

Salah satu inti pendidikan Karakter dalam Islam yaitu mengembangkan manusia yang baik, yaitu manusia yang beribadah dan tunduk pada Allah serta menyucikan diri dari dosa.

Begitulah  seharusnya orang tua mendidik putra-putrinya untuk menghidupkan sunnah nabi SAW dan mengetahui sejarah peperangannya , agar mereka bisa mengambil pelajaran dan nasihat yang akan membentuk kepribadian serta meluruskan sikapnya.

Tentang berakhlak mulia dan bersikap istiqomah, anak-anak dididik  dengan manhaj yang benar, diantaranya:
  • Berhati-hati dengan tasyabbuh(menyerupai orang kafir) dan taqlid buta.
  • Tidak larut dalm kenikmatan
  • Menjauhi permainan yang buruk, berupa nyanyian atau musik yang melenakan untuk mengingat Allah.
  • Tidak kebanci-bancian dan menyerupai wanita.
  • Tidak terbuka auratnya , tabarruj, ikhtilath dan melihat hal-hal yang diharamkan.
  • Tidak mengunjungi tempat yang mengandung  kemungkaran, permainan yang buruk dan menyia-nyiakan waktu.

4 komentar:

  1. Betul sekali Bu, Islam tidak datang dari kehampaan..

    Dan untuk pendidikan anak, mereka juga sangat butuh teladan dari orang tua..

    BalasHapus
  2. Makasih masbro

    Hanya dengan keteladanan pendidikan karakter anak mencapai keberhasilan

    met ngopi sore mas....

    BalasHapus
  3. setuju bangeth ......
    pemerintah sekarang dah menerapkan KTSP berkarakter untuk SD-SMU moga tujuan luhur pendidikan di indonesia selalu diberi jalan yang mudah......

    BalasHapus
  4. Amiin Ya Robbal Aalamiin

    Makasih ya dah mampir....

    BalasHapus