Pagi-pagi sudah disuguhi pemandangan tak mengenakkan. Seorang laki-laki perlente berjalan ke arah jalan raya sambil sesekali menengok ke arah jam tangannya, seolah-olah sedang diburu waktu.
Sementara jauh di belakangnya menyusul seorang ibu dengan tergopoh-gopoh dengan
bawaan yang kelihatan lumayan berat dan tangan menggandeng seorang anak kecil mengikuti
jejak laki-laki tadi.
Sebetulnya siapa
mereka ? Yang jelas mereka pasangan suami istri
tetangga sebelah. Aku dan suami sering mendiskusikannya ( bukan tujuan
ghibah lho,,,) tentang kelakuan aneh ini. Padahal dari pernikahan mereka
terlahir anak-anak yang manis.
Seandainya aku
jadi istrinya aku akan mempertanyakan apa yang salah pada diriku sehingga
suamiku malu terlihat akur denganku
di hadapan orang banyak. Dulu ketika dipersunting kan bilang katanya diriku
segala-galanya? Berarti selain membanggakan istri juga berhak bersanding di
sebelahnya
Istri itu ibu yang
melahirkan anak-anaknya. Seorang
perempuan , makhluk terindah di dunia, penuh pesona. Laki-laki sungguh pengecut
jika kemudian mengacuhkan dan menyepelekan kehadirannya. Perannya dalam
keluarga tak bisa dianggap sepele. Coba jawab, siapa yang sanggup menyaingi
kerja berat seorang ibu/ istri? Pemimpin-pemimpin
dunia yang arif bijaksana dulunya juga terlahi dari rahim seorang ibu.
Kualitas yang
dimiliki seorang ibu tidak bisa tertandingi oleh lelaki manapun....
wah main tebak-tebakan nih.
BalasHapusmudah-mudahan g aq dech
prasaan aq sdh komitmen, alasan:
1. aq tuk slalu menomor 1 kan belahan jiwaku (mantan pacarku yg dikasihkan mertuaku, hihihihi...)
2. aq tdk parlente
3. aq tdk tetangga penulis
4. aq tak bs hidup dan bernapas tanpa kekasihku maksude ya istriku... hehehe...
aku iri kemesran tetanggaku, kenapa aku nggak bisa seperti mereka,.....
BalasHapusSuami dan Istri..?.
BalasHapustulisan yang menarik dan membangunkan rasa lelaki saya sebagai seorang suami.
saya di awal-awal perkawinan memang selalu begitu,kemana-mana bisa bareng,misal kalau ada acara kleuarga,kawinan dan reesepsi lainnya.
namun entah mengapa? saya sekarang ajdi enggan membawa isteri saya di depan umum,dengan sama-sama.Palagi bergandeng tangan misalnya.
hehe,,kalau menghadiri undangan nikah aja ,isteri duluan dengan ibu-ibu,dan saya belakangan bersam a bapak-bapak atau teman2 hahaha...
hadeuh..tampil dimka umum dengan isteri..salut..apalagi dengan romantis..wah salut..hehe
dan saya tak bisa..begitu hehe..setalah baca ini..nanti ta coba ah..
salam.
@Anamku , ada aja...
BalasHapus@Anonim, Ga usah iri...coba aja seperti mereka. Mudah bukan?
@Aang, Apa bedanya dulu dan sekarang? Jangan remehkan keberadaan istri....kualat lho.
Salam hangat semua...
Disamping lelaki hebat berdiri pula sosok wanita hebat..
BalasHapussalam kenal mbak Diyah.. dapat petunjuk jalan dari Acacicu saya nih
Wah sepertinya sedang gencar2nya posting tentang hubungan keluarga (ngintip akun kompasiana :D)....
BalasHapusSemoga bermanfaat
Salam kenal dari Jember
Motong kompas dari Kang Acacicu singgah di tempat ini.
BalasHapus@Lozz Akbar,Santri Kentir,Indra Kusuma, Makasih semua....salam kenal juga...
BalasHapusYang dari Jember, coba pas kopdar di Masbro bisa hadir..pasti lebih seru
Pak Indra Kusuma , silakan singgah...tapi tempatnya masih acak-acakan belum sempat berbenah.
wah tampilan baru ni...
BalasHapuslebih bagus dech ;;)
Aku juga Mbangga banget jadi seorang ibuu..
BalasHapusseneng ..senneg...
Hai Mam..
Hai....
HapusBangga jadi ibu?
Harus itu
mbak Diyah kok belum update ya ?
BalasHapusBaru sibuk di kompasiana, ha...ha...
HapusAyo dong mas Lozz kasih vote-nya
Tumben siang-siang berkunjung...
Tunggu update- ku bentar lagi