Rabu, 01 Februari 2012

Aku Bangga Menjadi Ibu


 Pagi-pagi sudah disuguhi pemandangan tak mengenakkan. Seorang laki-laki perlente berjalan ke arah jalan raya sambil sesekali menengok ke arah jam tangannya, seolah-olah sedang diburu waktu. Sementara jauh di belakangnya menyusul seorang ibu dengan tergopoh-gopoh dengan bawaan yang kelihatan lumayan berat dan tangan menggandeng seorang anak kecil mengikuti jejak laki-laki tadi.

Sebetulnya siapa mereka ? Yang jelas mereka pasangan suami istri  tetangga sebelah. Aku dan suami sering mendiskusikannya ( bukan tujuan ghibah lho,,,) tentang kelakuan aneh ini. Padahal dari pernikahan mereka terlahir anak-anak yang manis.

Seandainya aku jadi istrinya aku akan mempertanyakan apa yang salah pada diriku sehingga suamiku malu terlihat akur denganku di hadapan orang banyak. Dulu ketika dipersunting kan bilang katanya diriku segala-galanya? Berarti selain membanggakan istri juga berhak bersanding di sebelahnya

Istri itu ibu yang melahirkan  anak-anaknya. Seorang perempuan , makhluk terindah di dunia, penuh pesona. Laki-laki sungguh pengecut jika kemudian mengacuhkan dan menyepelekan kehadirannya. Perannya dalam keluarga tak bisa dianggap sepele. Coba jawab, siapa yang sanggup menyaingi kerja berat seorang ibu/ istri?  Pemimpin-pemimpin dunia yang arif bijaksana dulunya juga terlahi dari rahim seorang ibu.

Kualitas yang dimiliki seorang ibu tidak bisa tertandingi oleh lelaki manapun....



13 komentar:

  1. wah main tebak-tebakan nih.
    mudah-mudahan g aq dech
    prasaan aq sdh komitmen, alasan:
    1. aq tuk slalu menomor 1 kan belahan jiwaku (mantan pacarku yg dikasihkan mertuaku, hihihihi...)
    2. aq tdk parlente
    3. aq tdk tetangga penulis
    4. aq tak bs hidup dan bernapas tanpa kekasihku maksude ya istriku... hehehe...

    BalasHapus
  2. aku iri kemesran tetanggaku, kenapa aku nggak bisa seperti mereka,.....

    BalasHapus
  3. Suami dan Istri..?.

    tulisan yang menarik dan membangunkan rasa lelaki saya sebagai seorang suami.

    saya di awal-awal perkawinan memang selalu begitu,kemana-mana bisa bareng,misal kalau ada acara kleuarga,kawinan dan reesepsi lainnya.

    namun entah mengapa? saya sekarang ajdi enggan membawa isteri saya di depan umum,dengan sama-sama.Palagi bergandeng tangan misalnya.

    hehe,,kalau menghadiri undangan nikah aja ,isteri duluan dengan ibu-ibu,dan saya belakangan bersam a bapak-bapak atau teman2 hahaha...

    hadeuh..tampil dimka umum dengan isteri..salut..apalagi dengan romantis..wah salut..hehe

    dan saya tak bisa..begitu hehe..setalah baca ini..nanti ta coba ah..

    salam.

    BalasHapus
  4. @Anamku , ada aja...
    @Anonim, Ga usah iri...coba aja seperti mereka. Mudah bukan?
    @Aang, Apa bedanya dulu dan sekarang? Jangan remehkan keberadaan istri....kualat lho.

    Salam hangat semua...

    BalasHapus
  5. Disamping lelaki hebat berdiri pula sosok wanita hebat..

    salam kenal mbak Diyah.. dapat petunjuk jalan dari Acacicu saya nih

    BalasHapus
  6. Wah sepertinya sedang gencar2nya posting tentang hubungan keluarga (ngintip akun kompasiana :D)....

    Semoga bermanfaat

    Salam kenal dari Jember

    BalasHapus
  7. Motong kompas dari Kang Acacicu singgah di tempat ini.

    BalasHapus
  8. @Lozz Akbar,Santri Kentir,Indra Kusuma, Makasih semua....salam kenal juga...

    Yang dari Jember, coba pas kopdar di Masbro bisa hadir..pasti lebih seru

    Pak Indra Kusuma , silakan singgah...tapi tempatnya masih acak-acakan belum sempat berbenah.

    BalasHapus
  9. wah tampilan baru ni...
    lebih bagus dech ;;)

    BalasHapus
  10. Aku juga Mbangga banget jadi seorang ibuu..
    seneng ..senneg...

    Hai Mam..

    BalasHapus
  11. Balasan
    1. Baru sibuk di kompasiana, ha...ha...
      Ayo dong mas Lozz kasih vote-nya

      Tumben siang-siang berkunjung...

      Tunggu update- ku bentar lagi

      Hapus